ahlanwasahlan

ahlanwasahlan di blog nomiee

Rabu, 13 Januari 2010

10 kuntum mawar untuk 10 tahun kesalahan...


10 kuntum mawar untuk 10 tahun kesalahan.. 10 tahun berselang....Tebal

Malam itu, engkau mendekatiku ketika siap ku rebahkan ragaku...
"Abi, boleh umi bertanya?"
Tanpa memandangnya,
"Ya, apa 'mi." helaku panjang.
"Umi minta maaf ya 'bi."
Kepalamu menunduk dalam, sempat kulihat matamu berkabut.
Perasaan aneh menyusup relung hatiku
"Apa 'mi, abi ngantuk. Kalau ada yg mau dibicarakan, ya cepat."
Setelah beberapa kali engkau menghela nafas dalam dalam, suaramu terdengar tercekat
" Siapa Jessica, 'bi?"
Suara itu pelan.. teramat pelan.. tapi gaungnya meluluh lantakkan gendang telingaku.
"Maksud umi apa?!!" Suara kerasku tak mampu menutupi getar kekhawatiranku.
Aku hanya mampu mencuri pandang pada wajah tirus itu... sangat tirus.
Ya Allah... mengapa baru kusadari bahwa dirinya terlihat sangat kurus.
"Tadi pagi ada telpon, 'bi".... Senyap... jantungku berdetam keras menyakiti ulu hatiku.
Sekelebat kekhawatiranku tadi pagi mulai menyeruak tajam.
Ketinggalan HP di rumah adalah sebuah bencana, terlebih dalam waktu 6 bulan terakhir.
Aku terdiam. Engkau menyeka matamu... selaput bening itu mulai luruh...
"Begitu umi angkat, dia langsung mengucap kata itu 'bi....."
Sontak aku menegakkan punggungku.
"Umi.... " parau suaraku hampir tak terdengar.
Tanganku meraih bahunya...
Tapi entah dari mana engkau dapatkan kekuatan itu,
untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun pernikahan kami,
engkau kibas lembut rengkuhanku dan menjauh.

"Dia bilang begini..."Morning darling Ayiiif... Jess pulang besok. Dah kangen banget sayang.."
Kepalaku serasa membesar, udara semakin tipis di sekitar.
Lalu dia berkata, "Ayif dah booking hotelnya kan, nginep ya.. temenin Jess....".
Seluruh darahku seperti tersirap habis seakan dicecap oleh dinding2 yang semakin menyempit.
Lalu semua yang terkeluar dari bibirmu umi, hanya seperti gaung yang meninggi dan menurun.
Kepalaku berputar... pandanganku mengabur.....
Putaran Waktu itu membawaku ke sebuah seminar yang mempertemukan ku dengan Jessica,
seorang wanita karir yang sangat sukses.. dan lajang.
Kecantikan rupa dan raganya meluruhkan segala iman di dada.
Pertemuan 5 hari itu berujung pada sebuah pelabuhan yang tak pernah ku sesali, sampai malam ini
ketika untuk pertama kalinya ku lihat umi... bidadari syurgaku.. menangis terseguk seguk.
Jangankan derai air mata...
kabut beningpun tak pernah kulihat di matanya setiap kali aku mengecewakannya....
Tapi malam ini, kesedihannya terjun bebas ke muara lautan air mata....
Satu kuntum Mawar untuk satu kesalahan....

Dengan seluruh kekuatanku yang masih tersisa,
kurengkuh tubuh kurus itu.
Aku tersengat dengan kenyataan betapa kecilnya tubuh itu...
Umi... oh... umi... apa yang telah kuperbuat terhadapmu???
Aku menangis di pundak kurusnya.
Tak mampu mengeluarkan suara, bahkan sepatah kata maaf sekalipun.
Di antara wajah mu yang basah kuyup oleh keringat dan air mata,
bidadari syurgaku menyeruak dengan kalimat yang tak pernah ingin kudengar seumur hidupku.
"Nikahi dia 'bi... Jangan tambah dosamu lagi... umi ikhlas...."

IKHLAS... sebuah kata yang sangat engkau cintai.....
IKHLAS... sebuah kata penguat hatimu...
IKHLAS... sebuah kata pelindung nestapa dan sepimu....

Umi...
Di pagi itu..
ku temui dirimu masih berbalut mukena satin putih yg berenda mawar merah muda.
Bersila di atas sajadah putih berhias masjid berwarna merah lembut.
Mendekap mushaf merah jambumu yang sudah begitu lusuh.
Tubuh lemahmu bersandar pada tepian pembaringan.

Rupanya... hatiku berdetak kencang.
Engkau tidak tidur setelah tahajud yang kita lalui bersama.
Engkau tak terpejam seusai mengusap kepalaku, mengecup pipiku dan menerima peenyesalan dalamku.
Engkau tidak terlelap umi.....
Engkau telah pulang menuju Kekasih Sejatimu.
Melangkah ringan meninggalkan semua derita yang tak ada pupus pupusnya.
Menyapu semua airmata kelelahanmu selama berdampingan dengan pengabaianku.

Umi... tangisku mungkin terdengar hingga ke seluruh alam raya pagi itu.
Bagaimana mungkin engkau meninggalkan ku
ketika aku telah berjanji untuk menanam kembali benih cinta kita,
menyuburkannya dengan ibadah2 berjamaah yang terlalaikan,
menyiraminya dengan berkasih sayang yang dulu sangat kita sukai.
Bagaimana mungkin engkau membiarkan ku berjalan sendiri dalam penyesalan pekat ini???


Umi... 10 kuntum Mawar di atas pusaramu ini...
adalah citraan atas 10 tahun kesalahanku selama berdampingan denganmu.
Indahnya takkan menggantikan kecantikan hatimu...
Wanginya takkan menggantikan keindahan akhlakmu....
Segarnya takkan menggantikan keteguhan imanmu....

Umi... 10 kuntum Mawar di atas pusaramu ini...
Takkan mampu menggantikan kekosongan hatiku....
Sebelas tahun setelah engkau pergi...
Setiap minggu...
10 kuntum mawar yang ku letakkan di pusaramu...
Takkan mampu menggantikan apapun.....
Takkan.... Sampai kapanpun....
karna, penyesalan itu mematri sebegitu dalam di hatiku....

sumber : catatan dr salah teman di facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar